Meniru kebiasaan orang kaya bisa jadi menularkan cara baik untuk mengikuti jejak mereka agar kita juga bisa jadi orang kaya. Menurut FinanciallyFit di Yahoo!, Warren Buffett yang memiliki kekayaan US$ 47 miliar (sekitar Rp 423 triliun) saja, tetap bisa berhemat hingga kini. Rumahnya masih rumah tua yang ia beli tahun 1958 dengan harga US$ 31.500 (sekitar Rp 283,5 juta dengan kurs sekarang).
Nah, apa saja kebiasaan orang kaya yang membuat mereka kaya dan sukses? Berikut top five-nya:
1.Berhemat
Dengan uang yang begitu banyak seorang billionaire bisa membeli apa saja. Namun tak berarti tak ada yang tak mau berhemat. Warren Buffett termasuk di antara billionaire yang mau berhemat. Nah berhemat juga menjadi kebiasaan para billionaire lainnya.
2. Bangkit dari kegagalan
Jangan melihat para billionaire dari kondisi saat ini. Mereka tak berarti selalu mulus dalam perjalanan hidup mereka. Cuma mereka tak pernah mengeluh jika menghadapi masalah bahkan ketika masalah itu membuat mereka bangkrut. Mereka cari jalan lalu berusaha bangkit dari keterpurukannya.
Steve Jobs, dipecat dari Apple, perusahaan yang didirikannya, saat usianya 30 tahun. Namun sekarang ia kembali menjadi tulang punggung Apple dengan produk-produk andalannya yang menguasai dunia seperti i-Pad, produk Apple terbaru yang populer. Sebelum kembali ke Apple, Steve Jobs bangkit dengan mendirikan perusahaan media, Pixar, yang antara lain memproduksi film Finding Nemo yang populer itu.
3. Menjaga reputasi
Orang-orang sukses bisa menjaga nama baik dan reputasinya. Ketika satu masalah menimpanya, ia tidak akan lama dalam posisi terpuruk karena dengan bekal reputasinya, peluang baru akan mudah ditemukan. Seperti Steve Jobs di atas, ketika ia dikeluarkan dari Apple, ia masih bisa mendapat dukungan pendanaan dan sebagainya dari pihak ketiga karena reputasi yang dimilikinya dan terbukti bisa membuatnya bangkit.
4.Cerdik dalam bertindak
Para billionaire tak begitu saja mengumbar uangnya. Misalnya, memberi cuma-cuma pada keluarga atau temannyatanpa mengetahui uang itu akan digunakan untuk apa. Karena bisa saja uang tersebut digunakan untuk hal-hal yang tak patut atau melanggar hukum yang suatu kali bisa menyeretnya ke pengadilan. Di antara banyak kasus adalah dalam bentuk sumbangan politik atau masalah keluarga dan teman. Karena itu, ketika ia merasa perlu mengatakan "tidak" ia akan mengatakan "tidak" saat mau memberikan sesuatu.Dan uang pun tidak diberikan. Ada nasihat cerdik untuk memudahkan masalah ini (menghilangkan rasa tidak enak) yaitu mereka (para billionaire itu) memiliki orang yang mengatur pemberian sumbangan-sumbangan ini.
Kecerdikan juga dilakukan saat bernegosiasi dengan calon klien. Banyak orang yang jatuh gara-gara klien atau mitra bisnisnya ternyata orang yang mudah kompromi dengan tindakan melanggar hukum.Karena itu, para billionaire selalu cerdik dalam melihat calon mitranya.
5. Membeli barang murah
Mungkin akan heran jika ada seorang billionaire menawar barang yang diinginkannya begitu sengit. Tetapi banyak di antara mereka yang melakukan ini. Menawar atau menunggu harga suatu produk jatuh merupakan cara para billionaire berhemat. Salah satu contohnya adalah John Paulson, seorang fund manager kaya. Ketika ia menginginkan rumah impiannya ia sampai harus menunggu rumah itu masuk pasar lelang agar mendapatkan harga termurah. Padahal bisa saja ia langsung membelinya ketika pertama kali tertarik membeli rumah yang ditawarkan pemiliknya itu. Namun ia yakin suatu kali rumah itu akan masuk pasar lelang.
Ternyata para billionaire lain pun demikian. Mereka begitu menghargai nilai uang dan tak segan bernegosiasi untuk mendapatkan harga murah kala membeli sesuatu.
====================================================================
0 komentar:
Posting Komentar