saat ini penggunaan lensa kontak terbilang sangat luas, bahkan beberapa diantaranya tanpa resep dokter. Padahal penggunaan lensa kontak harus teliti dan bersih agar tidak menimbulkan komplikasi.
Komplikasi yang timbul dari lensa kontak bisa mengancam dan memerlukan diagnosis yang cepat serta pengobatan untuk mencegah seseorang kehilangan penglihatannya. Namun terkadang pengguna lensa kontak kadang mengabaikan kondisi ini.
Beberapa kasus komplikasi dari lensa kontak ini seperti seorang perempuan Inggris berusia 24 tahun yang terbangun karena rasa sakit di mata kirinya. Ketika ia bangun terlihat matanya berubah merah, mengeluarkan air mata dan merah di sekitar iris serta menjadi sensitf terhadap cahaya.
Keesokan paginya ia tidak bisa membuka mata dan setelah diperiksa ke rumah sakit diketahui ia terkena microbial keratitis yang jika tidak segera ditangani bisa membuat penglihatannya memburuk bahkan kebutaan.
Ada pula kasus gadis asal New York, Erica Barnes yang membutuhkan transplantasi atau cangkok kornea setelah secara ilegal memasang lensa kontak berwarna di toko kecantikan lokal. Diketahui kemungkinan ada infeksi dari lensa kontak dan ia sering menggunakannya selama seharian bahkan saat tidur.
Berikut ini beberapa komplikasi yang bisa timbul akibat lensa kontak, seperti dikutip dari emedicine.medscape, yaitu:
1. Konjungtivis giant papiler
Ini merupakan komplikasi umum pada pemakai lensa kontak lunak yang biasanya menyebabkan iritasi dan meradang sehingga menghasilkan abses.
Sedangkan pada pengguna lensa kontak keras bisa tidak disertai dengan peradangan, namun lama kelamaan gesekan pada lensa bisa menyebabkan peradangan kronis dan edema di jaringan parut. Biasanya pasien akan diminta untuk berhenti menggunakan lensa kontak.
2. Tear film
Tear film berfungsi menyediakan permukaan yang halus dan transparan, memberikan kelembaban dan oksigen ke sel-sel epitel, serta air mata juga membantu melindungi mata dari infeksi. Lensa kontak kadang mengurangi pertukaran air mata di permukaan okular serta mengubah kandungan air mata, terutama jika lensa kontak dipakai seharian.
3. Alergi
Kontak reaksi hipersensitif ini bisa disebabkan oleh salah satu dari sejumlah bahan kimia yang ditemukan dalam larutan lensa kontak. Reaksi yang khas adalah gatal yang akdang disertai dengan kemerahan, mengeluarkan air mata atau kotoran mata yang lebih banyak dan rasa panas, terkadang bisa juga timbul pembengkakan.
4. Keratitis bakteri
Keratitis bakteri adalah infeksi kornea yang bisa meliputi iris mata dan pupil serta menyebabkan nyeri, penglihatan berkurang, sensitivitas cahaya dan adanya cairan yang keluar dari mata.
Akibat dari infeksi pada lensa kontak ini adalah luka di mata yang bisa berkembang sangat cepat dan jika tidak ditangani dapat menyebabkan kebutaan. Bakteri yang bisa menginfeksi biasanya Staphylococcus Aureus dan Pseudomonas Aeruginosa.
5. Keratitis jamur
Kondisi ini menimbulkan gejala yang mirip dengan keratitis bakteri, hanya saja penyebabnya adalah jamur yang biasanya berjenis Fusarium. Namun keratitis ini juga bisa melibatkan lapisan terluar dari kornea atau bagian yang lebih dalam dari kornea.
6. Keratitis herpes
Infeksi ini disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV). Ada 2 jenis utama dari virus ini yaitu tipe 1 yang paling sering menginfeksi wajah dan tipe 2 yang menginfeksi alat kelamin. Tipe 1 merupakan yang paling sering menginfeksi mata.
Gejala yang muncul termasuk sakit di mata, kemerahan, penglihatan kabur, adanya lensa yang robek dan kepekaan terhadap cahaya. Jika infeksinya dangkal (lapisan luar kornea) maka bisa sembuh tanpa jaringan parut, tapi jika hingga lapisan dalam infeksi bisa menyebabkan jaringan parut, kebutan dan sangat merusak mata.
7. Mata kekurangan oksigen
Gangguan kekurangan oksigen di mata bisa menyebabkan beberapa risiko yang kadang tidak disadari oleh si pemakai.
Gejala yang timbul jika kondisinya sudah parah adalah perih pada mata, silau dan penglihatan menjadi buram karena kornea mata mengeruh atau mengalami pembengkakan. Jika kekurangan oksigennya parah maka pembuluh darah baru (neovaskularisasi) bisa tumbuh pada kornea mata yang seharusnya berwarna putih.
=================================================
Support By :
0 komentar:
Posting Komentar