Percakapan dan diskusi mengenai disfungsi ereksi dan penyakit menular seksual sekarang sudah menjadi bagian dari keseharian. Dulu isu ini bisa dibilang tabu dan bersifat pribadi sehingga jarang dibicarakan secara gamblang.
Namun anehnya, sampai sekarang masih banyak ditemui orang yang menyimpan rapat-rapat informasi pribadinya kepada dokter. Ada yang malu dan ada pula yang takut rahasianya diketahui orang lain.
"Menyimpan rahasia dari dokter dapat menghambat perawatan kesehatan dan menyebabkan masalah medis yang baru. Ada undang-undang yang menjaga kerahasiaan pasien dan siapa saja yang boleh mengakses informasi pribadi pasien, jadi tidak perlu khawatir," kata Orly Avitzur, penasihat medis Consumer Reports di Amerika Serikat seperti dilansir Washington Post,
Selain kondisi medis yang dirasakan, pasien sebaiknya juangan menyembunyikan 6 informasi berikut ini kepada dokter:
1. Penggunaan alkohol
Informasi penggunaan alkohol sangat penting. Alkohol dapat merusak otak dan saraf yang bertanggung jawab mengatur keseimbangan.
Alkohol juga dapat merusak hati sehingga dapat mempengaruhi keputusan pemberian resep obat dan seberapa besar dosis yang harus diberikan dengan tepat.
2. Kesulitan keuangan
Jika baru saja kehilangan tunjangan kesehatan yang diperoleh dari pekerjaan, pasien umumnya enggan menebus resep atau tidak mematuhi resep yang diberikan dokter. Sebanyak 28% peserta survei yang dilakukan Consumer Product diketahui melakukan hal ini.
Jika dokter tidak tahu pasiennya memiliki kesulitan keuangan, ia akan menganggap obat yang diresepkan tidak bekerja dengan baik dan mengubah resep atau dosisnya.
Akibatnya dapat berbahaya, terutama jika obat yang diberikan adalah obat keras. Jelaskan kepada dokter jika ada masalah keuangan agar dokter dapat meresepkan obat generik atau menawarkan bantuan lain.
3. Kebiasaan merokok
Kebanyakan pasien mengetahui bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan tetapi enggan menghentikan kebiasaannya. Maka mereka memilih untuk tidak memberitahu dokter akan kebiasaan buruknya ini.
Merokok adalah faktor risiko penting dalam perkembangan berbagai jenis penyakit, terutama penyakit paru-paru dan kanker.
4. Sering lupa atau mulai pikun
Sering lupa bisa jadi tanda penyakit Alzheimer, tapi juga bisa disebabkan oleh pengobatan, masalah tiroid, stroke ringan atau kondisi lainnya.
Jika membiarkan dokter tidak tahu hal ini, pemeriksaan yang dilakukan bisa kurang akurat. Dokter dapat merujuk pada layanan lain yang dapat menangani gangguan secara tepat dan menyeluruh.
5. Kehilangan gairah seks
Disfungsi ereksi atau hilangnya libido bisa juga disebabkan karena penggunaan obat seperti antidepresan, obat tekanan darah, opioid dan obat penghilang rasa sakit.
Gejala ini juga bisa menjadi gejala utama penyakit jantung koroner atau diabetes. Informasi personal yang sering dianggap tabu ini perlu agar dokter dapat mengetahui kondisi pasien secara keseluruhan.
6. Menemui dokter lain
Menemui dokter lain, meminta pendapat orang lain atau mencari pengobatan alternatif adalah hak pasien.
Tetapi jika telah menjalani tes atau diresepkan obat sebelumnya, maka dokter harus tahu informasi ini. Beritahu dokter tentang suplemen atau obat tanpa resep yang telah dikonsumsi karena bisa berinteraksi dengan obat yang akan diresepkan.
=================================================
0 komentar:
Posting Komentar